MAKALAH
TAHAPAN PRKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF, SOSIAL EMOSIONAL MASA DEWASA AKHIR










Dosen Pengampu :
Dr. Hamam Burhanudin
Oleh :

Muhammmad abdul dawam ( 201955010104697 )
Muhammad farikhin ( 201955010104703 )
Siti ulil amri ( 201955010104691 )
Wilda auliyaus sifa (2019550101088 )


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT  AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN GIRI BOJONEGORO
                 TAHUN 2020













KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dan rosulnya yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Psikologi dengan pembahasan  “TAHAPAN PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF, SOSIAL EMOSIONAL MASA DEWASA AKHIR”. Makalah ini kami buat sebagai bahan pengetahuaan dan penyelesaian tugas berdasarkan sumber buku dan artikel serta jurnal yang ada.
Harapan saya semoga tugas makalah Psikologi dengan pembahasan  “TAHAPAN PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF, SOSIAL EMOSIONAL MASA DEWASA AKHIR” membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Harap dimaklumi bahwasanya tugas ini  masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih sedikit dan kurang mendalam. Oleh karena itu besar harapan kami para pembaca memberikan masukan–masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas-tugas kedepannya.
Dengan segala keterbatasan kami, semoga tugas makalah ini dapat menjadikan penunjang pengetahuan dan kemampuan kami dalam belajar di-IAI SUNAN GIRI BOJONEGORO terkhusus mata kuliah Psikologi.

Bojonegoro, 21 Januari 2020

Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Pembahasan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.   Pengertian Dewasa Akhir 3
B.   Perkembangan Fisik Dewasa Akhir 3
C.   Perkembangan Kognitif 5
D.   Perkembangan Psikis Dewasa Akhir 6
E.   Penyesuaian Sosial Dewasa Akhir 7
BAB III PENUTUP 10
A.   Penutup 9
B.   Kesimpulan 9
C.   Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan tidak hanya berakhir dengan tercapainya kematangan fisik. Namun perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, mulai dari masa konsepsi berlanjut ke masa sesudah lahir, masa bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan menjadi tua hingga meninggal dunia. Perubahan-perubahan fisik yang terjadi sepanjang hidup, mempengaruhi sikap, proses kognitif, dan perilaku individu. Hal ini berarti bahwa permasalahan yang harus diatasi juga mengalami perubahan dari waktu ke waktusepanjang rentang kehidupan. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pembentukan hubungan intim merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh orang yang memasuki masa dewasa akhir. Selain itu ketika seseorang mendekati usia dewasa akhir, pandangan mereka mengenai jarak kehidupan cenderung berubah. Mereka tidak lagi memandang kehidupan dalam pengertian waktu masa anak-anak, seperti cara anak muda memandang kehidupan, tetapi mereka mulai memikirkan mengenai tahun yang tersisa untuk hidup. Pada masa ini, banyak orang yang membangun kembali kehidupan mereka dalam pengertian prioritas, menentukan apa yang penting untuk dilakukan dalam waktu yang masih tersisa.
Sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu: kehilangan peran di tengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya komitmen.


B.     Rumusan Masalah
Apa pengertian dewasa akhir?
Apa saja Perkembangan Dewasa Akhir?
Bagaimana penyesuaian sosial pada dewasa akhir?


C.     Tujuan Pembahasan Masalah.
Mengetahui apa yang dimaksud masa dewasa akhir.
Mengetahui tahapan perkembangan masa dewasa akhir.
Mengetahui penyesuaian sosial pada dewasa akhir














BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Masa Dewasa Akhir
         Masa dewasa akhir disebut juga masa penutupan dalam rentang hidup pada seseorang, di mana masa ini bisa dikatakan masa yang beranjak jauh dari kehidupan masa sebelumnya. Dalam pandangan psikologi masa tua atau lansia memiliki umur sekitar 60 sampai meninggal, di mana pada usia ini terjadi penurunan kekuatan fisik, dan penurunan daya ingat seseorang.
           Masa dewasa akhir ini merupakan proses perubahan menjadi tua atau dalam istilah lain disebut “senescence”. Proses perubahan ini dialami dengan berubahnya fisik dan juga psikis pada seseorang. Dalam masa dewasa akhir ini keagamaan seseorang cenderung meningkat karena pada masa ini merupakan masa perenungan, persiapan dan perencanaan untuk menghadapi kematian, hal demikian merupakan suatu hal yang normal dalam kehidupan lansia.
Perkembangan Fisik Dewasa Akhir
          Perkembangan fisik merupakan menurunnya dan memburuknya fungsi dan keadaan fisik pada lansia, perubahan fisik ini perubahan yang bisa kita lihat, dan kita rasakan. Perubahan ini pasti terjadi pada masa dewasa akhir / lansia, yang mana tidak ada Seorang pun yang bisa menghindari dan menutupinya, karna hal ini merupakan ketentuan dari Allah Swt.
          Banyak perubahan fungsi organ yang semakin menurun dalam masa dewasa akhir ini, seperti menurunnya beberapa sistem saraf, kemampuan berfikir otak. penjelasan lebih lanjut seperti di bawah ini :
Daya Ingat (Memori)
          Penurunan kemampuan mengingat pada lansia semakin lama akan semakin menurun, kecepatan dalam mengingat suatu kejadian sangat lambat, hal demikian setara dengan penyakit tua yang disebut “Pikun”. Untuk mencegah terlalu banyak fungsi memori yang melemah, bisa dilakukan dengan melatih memori dengan memperbanyak membaca, berdzikir, dan mendengar cerita dari berbagai macam media, atau seorang pendamping.
Indera Penglihatan (Mata)
           Penurunan penglihatan akan semakin dirasakan pada masa lansia bahkan pada masa sebelum lansia atau masa dewasa tidak sedikit dari seseorang mengalami rabun jauh ataupun rabun dekat, Pada umumnya dimasa ini lansia akan menderita presbyopi atau tidak bisa melihat objek dalam jarak jauh.
Indra Pendengaran (Telinga)
           Di masa dewasa akhir ini seseorang akan kehilangan kemampuan mendengar suatu ucapan atau bunyi dengan jelas, karena dimasa ini penurunan pertumbuhan saraf dan organ basal, penurunan tersebut mengakibatkan matinya rumah siput yang terletak di dalam telinga.
Indra Peraba
Berkurangnya kepekaan yang diperoleh oleh kulit pada masa lansia, karena perubahan yang dialami seorang lansia. Kulit menjadi semakin kasar dan mengkerut, sehingga seorang lansia sulit membedakan benda yang ia pegang.
Daerah bagian kepala
Berubahnya daerah pada bagian kepala, merupakan hal yang wajar yang dialami seorang lansia, dan perubahan demikian merupakan perubahan yang paling mudah untuk kita dapati atau kita lihat dengan mata telanjang, perubahan daerah kepala yang terlihat seperti :
a. Rambut yang mulai memutih,
b. Rambut mulai menipis,
c. Pipi yang hilang atau bisa disebut dengan kempong,
d. Gigi mulai tanggal satu persatu, sehingga akan menjadi ompong,
e. kerutan yang tak bisa disembunyikan pada kulit wajah yang mengalami kekeringan,
f. dan banyak tumbuh tai lalat pada bagian kepala.
Daerah Tubuh
Daerah pada tubuh seorang lansia akan nampak perubahannya, seperti :
Perubahan pada bahu yang dulunya tegak, akan berubah menjadi membungkuk,
Tubuh yang dulunya gagah, akan berubah menjadi lemas dan tidak bisa membawah beban yang berat,
Berat badan bertambah, karena adanya penumpukan lemak pada bagian perut dan paha,
 Perubahan kulit pada tubuh seorang lansia sama halnya dengan kulit pada wajah, yang mengalami kerutan, dan kekeringan pada kulit.
Daerah Persendian
Persendian tangan dan kaki ini memiliki fungsi yang banyak dalam mengatur seluruh rutinitas yang dijalaninya, karena tangan dan kaki merupakan alat atau fungsi gerak dari anggota tubuh. menurunnya fungsi dari anggota gerak ini akan berakibat melemahnya seorang lansia untuk melakukan banyak aktivitas dan kaki menjadi berat untuk berjalan. Perubahan lain terjadi pada kuku tangan dan kuku kaki pada seorang lansia, perubahan dari kedua kuku yang semakin menebal, mengeras dan mengapur.
Perubahan pada kesehatan
Usia sama dengan lansia ditandai dengan menurunnya fungsi fisik secara umum dan memburuknya kesehatan seorang lansia. Masalah kesehatan yang terjadi pada masa lansia diantaranya mudah lelah, telinga berdengung, sakit pada otot,pusing-pusing biasa, sakit pada lambung serta insomnia.

Perkembangan Kognitif
Kecerdasan dan Kemampuan Memproses
Kecepatan memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir. Ada beberapa bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Meskipun kecepatan tersebut perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan ini. Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.
Pendidikan, Pekerjaan dan Kesehatan
Pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan adalah tiga komponen yang paling berpengaruh dalam fungsi kognitif dari orang-orang dewasa lanjut. Pada saat ini mereka telah memperoleh pendidikan yang lebih baik. Pendidikan memiliki korelasi positif dengan skor-skor pada tes-tes intelegensi. Orang-orang dewasa lanjut mungkin melanjutkan pendidikan untuk sejumlah alasan.
Pengalaman kerja menekankan pada orientasi kognitif. Peningkatan penekanan pada proses informasi di dalam pekerjaannya mungkin mempertinggi kecakapan intelektual individu. Sedangkan, kesehatan yang buruk berkaitan dengan tes-tes intelegensi pada masa dewasa akhir. Olahraga terkait dengan perbaikan fungsi kognitif diantara orang-rang dewasa usia lanjut. Yang harus diperhatikan dalam aktiviti berolahraga pada dewasa lanjut ini adalah pemilihan jenis olahraga yang akan dijalani, dan harus disesuaikan dengan usia subjek, dalam erti kondisi fizik individu. Oleh sebab itu, aktiviti berolahraga dianjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten dalam masalah ini.

Perkembangan psikis dewasa akhir
Menurut david Wechsler dalam demista (2008) kemunduran kemampuan mental merupkan bagian dari proses penuaan organisme secara umum, hampir sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa setelah mencapai puncak pada usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau depresi. Tetapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi terjadinya kepikunan.
Penyesuaian Sosial pada Dewasa Akhir
Banyak dari seorang lansia terutama kaum wanita, merasa sangat kesepian karena anak-anaknya telah beranjak dewasa dan berkeluarga. Dari masalah itulah seorang lansia lebih suka berkumpul dengan temannya, bahkan mencari teman diluar rumah ketika mereka merasa kesepian selain membut seorang lansia tidak merasa kesepian, penyesuaian sosial ini juga memiliki dampak negatif yang dapat mempengaruhi penyesuaian sosial pada masa lansia ini, berikut dampaknya :
lupa akan waktu yang dimiliki yang semakin sedikit, karenakan keasyikan bersendau gurau dengan teman, kerabat diluar sana.
 Jika tidak memiliki jiwa religius yang kuat maka seorang lansia lalai dengan ibadahnya, kewajibannya untuk memenuhi hak Allah Swt.
Mudah terpengaruhnya seorang lansia, hal ini kembali kepada lingkungan, dan teman yang berada disekitrnya.
 cenderung egois, karen diluar sana seorang lansia bebas menentukan pilihannya sendiri sesuai dengan apa yang ia lihat.
Sebagai penjaga/seorang anak kita harus selalu mengawasi perkembangan yang dialami oleh seorang lansia, penjagaan dari jauh yang tidak membuat mereka terganggu lebih memudahkan kita untuk mengawasi setiap perubahan prilaknya. Karena dimasa ini adalah masa penutupan usia yang mana tidak lama lagi mereka akan mengalami kematian, jika seseorang yang berda disekitarnya baik maka akan baik pula saat ia meninggal. Selain itu kita harus berada disampingnya untuk selalu memberi dukungan, motivasi religius yang akan meningkatkan keagamaannya demi mempersiapkan kematiannya yang baik.
Motivasi ini memiliki peran penting dalam mendorong timbulnya hal baik dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan dari jalan yang kurang baik menuju kehidupan yang lebih baik. banyak fungsi motivasi untik perubahan hidup seseorang khususnya di masa lansia ini, berikut beberapa fungsinya :
Motivasi sebagai penggerak.
 Motivasi dalam hal ini merupakan suatu alat penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan seorang, jadi di masa lansia ini mereka lebih banyak membutuhkan dorongan motivasi untuk bisa bergerak menuju jalan yang lebih baik.
Motivasi sebagai pengarah dalam suatu kehidupan :
Artinya menggerakkan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang di inginkan, seperti kebanyakan yang diinginkan kebanyakan seorang lansia untuk bisa menghadapi datangnya kematian dengan baik.




BAB III
PENUTUPAN
Demikian karya tulis makalah Psikologi dengan pembahasan  “TAHAPAN PERKEMBANGAN FISIK, KOGNITIF, SOSIAL EMOSIONAL MASA DEWASA AKHIR” ini kami buat, apabila dalam penulisannya ada yang kurang sempurna kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang akan kami jadikan sebagai penyempurna karya tulis ini. Atas saran dan kritikan yang telah diberikan, kami ucapkan terima kasih. Semoga pembaca dapat memahami dan mengambil keilmuan dengan karya tulis makalah yang kami buat.

KESIMPULAN
Dari penjelasan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa dewasa akhir atau yang sering disebut sebagai usia lanjut merupakan masa-masa yang menentukan kehidupan, apakah berakhir dengan kebahagiaan atau sebaliknya yaitu kesedihan atau keputusasaan. Semua itu tergantung masing-masing individu yang menjalani hidupnya sendiri, memang dalam masa dewasa akhir ini sangat banyak problem-problem yang dihadapi pada lingkungannya, akan tetapi, semua problem itu bisa dilewati dengan baik dan berakhir dengan kepuasan. Apabila mereka (orang usia lanjut) mampu melewati fase integritas dengan baik pasti akan mendapatkan kepuasan dalam hidupnya, karena fase integritas dapat digambarkan sebagai suatu keadaan yang dicapai seseorang setelah memelihara benda-benda, orang-orang, produk-produk dan ide-ide, serta setelah berhasil melakukan penyesuaian diri dengan berbagai keberhasilan dan kegagalan dalam kehidupannya. Dan adapun lawan dari integritas adalah keputusasaan tertentu dalam menghadapi perubahan-perubahan siklus kehidupan individu, terhadap kondisi-kondisi sosial dan historis, ditambah dengan kefanaan hidup menjelang kematian. Selain itu, pada dewasa akhir haruslah mampu menyesuaikan terhadap kehidupan sosial pada lingkungannya seperti, mampu menyesuaikan hubungan dengan keluarga, pekerjaanya (bagi yang belum pensiun), hubungan antargenerasi, pasangan, anak, cucu, dan hubungan-hubungan yang lain sebagainya, apabila semua itu bisa dilewati dengan baik dan sesuai perkembangan zaman sudah pasti masa dewasa akhir akan lebih baik.


SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.


DAFTAR PUSTAKA
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan (Jakarta : Kencana)

Chapter, Psikologi Perkembangan Dewasa Akhir (Universitas Sumatra Utara)http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/19289/Chapter%20l.pdf?sequence=5&isAllowed=y. diakses pada 11 Desember 2017

 Unita W Rahajeng, Perkembangan Fisik Dewasa, Psikologi dewasa dan Lansia, 2 februari 2016.
http://unita.lecture.ub.ac.id/files/2016/02/2.-Perkembangan-Fisik-Dewasa-Awal-dan-Tengah.pdf. diakses
pada 13 Desember 2017

Elizabeth harlock, psikologi perkembangan; suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan.(Jakarta:erlangga 2002)

Eni Fariyatul, Istiqomah, PSIKOLOGI BELAJAR & MENGAJAR - Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi Edukatif ( Sidoarjo : Nizamiyah Learning Center)

Comments

Popular posts from this blog